Medan. Realestat Indonesia (REI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) optimis mengakhiri tahun 2015 dengan pencapaian target 7.500 unit pembangunan rumah murah bersubsidi di Sumut.
Meskipun hanya menyisakan kurang dari tiga minggu lagi tahun ini berakhir, realisasi 6.700 unit rumah di November diyakini bisa mencapai target 7.500 unit. Semua pengembang di REI sedang berjuang merealisasikan target itu.
"Teman-teman pengembang lagi berjuang itu. Insya Allah kekurangan 1.300 unit itu ataupun kami optimis target 7.500 unit itu masih bisa terealisasi," kata Ketua Umum DPD REI Sumut Umar Husin menjawab MedanBisnis, Senin (7/12).
Umar Husin mengakui ada beberapa kendala pembangunan rumah subsidi di Sumut. Kendala itu masih merupakan persoalan klasik, yakni soal birokrasi dan perizinan. "Pengembang sesungguhnya belum happy, birokrasi dan perizinan masih jadi masalah," katanya.
Menurutnya pemerintah daerah di Sumut masih mempraktikkan urusan birokrasi dan perizinan yang berbelit-belit. Pemerintah daerah belum "senafas" dengan pemerintah pusat yang mencanangkan program satu juta rumah.
Kendala berikutnya adalah persoalan ketersediaan lahan. Selain relatif mahal, ketersediaan lahan juga dipersulit dengan kurangnya dukungan pemerintah daerah. "Pemda tidak pernah mempermudahl penyediaan lahan bagi pembangunan rumah subsidi," katanya.
"Kendala lainnya soal dukungan infrastruktur dan lainnya, penyediaan daya listrik, air bersih atau air minum. Kemudian dari sisi daya beli masyarakat pengaruh dari tren penurunan ekonomi saat ini," katanya.
Pengembang di REI sendiri, lanjutnya, sudah berupaya maksimal berperan dalam pembangunan rumah subsidi. "Sebanyak 65% dari pengembang kami di REI bermain di segmen rumah subsidi meskipun harus kami akui ada untung yang pas-pasan di rumah subsidi," katanya. (benny pasaribu)
Sumber:http://www.medanbisnisdaily.com/m/news/read/2015/12/08/203273/rei-optimis-realisasikan-7500-unit-rumah-subsidi/
Meskipun hanya menyisakan kurang dari tiga minggu lagi tahun ini berakhir, realisasi 6.700 unit rumah di November diyakini bisa mencapai target 7.500 unit. Semua pengembang di REI sedang berjuang merealisasikan target itu.
"Teman-teman pengembang lagi berjuang itu. Insya Allah kekurangan 1.300 unit itu ataupun kami optimis target 7.500 unit itu masih bisa terealisasi," kata Ketua Umum DPD REI Sumut Umar Husin menjawab MedanBisnis, Senin (7/12).
Umar Husin mengakui ada beberapa kendala pembangunan rumah subsidi di Sumut. Kendala itu masih merupakan persoalan klasik, yakni soal birokrasi dan perizinan. "Pengembang sesungguhnya belum happy, birokrasi dan perizinan masih jadi masalah," katanya.
Menurutnya pemerintah daerah di Sumut masih mempraktikkan urusan birokrasi dan perizinan yang berbelit-belit. Pemerintah daerah belum "senafas" dengan pemerintah pusat yang mencanangkan program satu juta rumah.
Kendala berikutnya adalah persoalan ketersediaan lahan. Selain relatif mahal, ketersediaan lahan juga dipersulit dengan kurangnya dukungan pemerintah daerah. "Pemda tidak pernah mempermudahl penyediaan lahan bagi pembangunan rumah subsidi," katanya.
"Kendala lainnya soal dukungan infrastruktur dan lainnya, penyediaan daya listrik, air bersih atau air minum. Kemudian dari sisi daya beli masyarakat pengaruh dari tren penurunan ekonomi saat ini," katanya.
Pengembang di REI sendiri, lanjutnya, sudah berupaya maksimal berperan dalam pembangunan rumah subsidi. "Sebanyak 65% dari pengembang kami di REI bermain di segmen rumah subsidi meskipun harus kami akui ada untung yang pas-pasan di rumah subsidi," katanya. (benny pasaribu)
Sumber:http://www.medanbisnisdaily.com/m/news/read/2015/12/08/203273/rei-optimis-realisasikan-7500-unit-rumah-subsidi/
