KEBIJAKAN PENGETATAN KREDIT DAN PEMILIHAN
LEGESLATIF YANG MEMBUAT PARA PENGEMBANG WAIT AND SEE
Tanjung Anom, 07 April 2014
Umumnya pengembang rumah / proyek baru di awal
tahun dan atau ditengah tahun, menjelang puasa, dan pada akhir tahun, proyek
baru itu bisa benar – benar baru atau proyek yang sedang di buka tahap ke 2
atau ke 3 di proyek yang sedang berjalan (on going) atau proyek baru dibuka
seperti pertengahan tahun memasuki awal Juni 2014, di Tanjung Anom
sendiri masih cukup banyak peluncuran proyek – proyek baru berkisar 10 sampai
15 proyek. Itu hanya menyebut proyek baru di perumahan dengan luas lahan ( 1 ha lebih ) ungkap
Rakutta Karo-karo. SE. Ak. Direktur Utama PT. Prima Inti Nusa, bisa dikatakan
mini real estat dengan luas lahan rata – rata dibawah satu hektar yang tumbuh
di sekitar kawasan Tanjung Anom Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang
jumlahnya lumayan juga.
Proyek ini hanya beberapa unit saja yang dibangun,
ada yang lima belas unit dan 25 unit.
Kalau perumahan di Tanjung Anom ini pengembang perumahan, memasarkan rumah
sekitar harga 190 juta/unit dengan type 75,
dan ada yang mematok sampai 300 juta sampai dengan 400 juta dengan tipe
ruko. Peningkatan harga jual tanah yang sangat tinggi dalam 2 – 3 tahun
terakhir, dikuti kenaikan harga – harga bahan – bahan bangunan dan upah tukang,
membuat pengembang sudah sulit, menawarkan rumah dengan harga terjangkau.
Peluncuran proyek baru akhir tahun 2013 lalu
ditandai dengan kenaikan inflansi dan bunga bank, pelemahan rupiah dan
pertumbuhan ekonomi, dan pengetatan penyaluran KPR oleh perbankan, dan dengan
adanya pesta domokrasi pemilihan legeslatif di bulan april dan pemilihan
presiden bulan juli 2014 dengan pergantian kepemimpinan yang ada di Republik
Indonesia ini, dan kita menunggu kebijakan Menteri Perumahan Rakyat RI yang
akan menyesuaikan harga RST dari 88 juta menjadi 105 juta sampai sekarang belum
ada realisasinya jadi kita menunggu (developer ) bisa jadi Kebijakan itu mempengaruhi bisnis
property, khususnya Rumah Sederhana Tapak (RST) ujar Rakutta. Tetapi seperti apa pengaruhnya, pengembang
masih sulit memprediksikan,” kita masih wait and see karena regulasi itu
terlalu Variatif,” ujar Rakuta karo - karo. SE. Ak saat dihubungi www.reisumut.com
melalui selulernya Senin ( 7/4/2014). By Rizal