Audensi DPD REI Sumut dengan
Bapak. Ir. Raden Muhammad Adi Darmawan. M. Eng. Sc Kakanwil BPN Sumatera Utara.
Medan, Reisumut.com
Menjelang Audensi dengan Kakanwil BPN Sumatera
Utara Ketua DPD REI Sumut telah dinantikan oleh Bapak. Ir. Raden Muhammad Adi
Darmawan M. Eng. Sc dimana kantornya yang bersih, asri dan sejuk
tidak seperti yang dibayangkan oleh
developer dengan permasalahan pertanahan
yang seram dan rumit di Sumatera Utara, setelah beberapa menit menunggu kawan –
kawan dari DPD REI Sumatera Utara, Sekretaris bapak Raden mempersilahkan Ketua
DPD REI Sumut Bapak H. Umar Husin. SE.
MM dan rekan – rekan pengurus DPD REI Sumatera Utara untuk masuk kedalam
ruang kerjanya, yang mana beliau telah
menunggu kedatangan para pengurus DPD REI Sumut, pria yang berkacamata itu
adalah Bapak Ir. Raden Muhammad Adi Darmawan M. eng. Sc. Orang nomor satu di
BPN Sumatera Utara setelah beliau memperkenalkan diri kepada rekan – rekan para
pengurus REI Sumatera Utara.
Pada audensi ini unsur pengurus yang hadir sebanyak delapan orang yaitu H. Umar Husin.
SE. MM Ketua DPD REI Sumatera Utara, Ir. H. Reza Sirait, H. Datuk Selamat
Ferry, Yulius. ST, Rakuta Karo – Karo.
SE. Ak, Victor Marbun. SE dan hadir pula Wakil Sekjen DPP REI
( Ketua Kehormatan DPD REI Sumatera Utara ) Ir. Tomi Wistan serta dari
Media on Line reisumut.com.
Kakanwil BPN Sumatera utara dalam pembicaraan
awalnya beliau menjelaskan kepada para pengurus REI Sumatera Utara bahwa
persoalan pertanahan di semua di daerah baik di Jawa maupun di Sumatera Utara
semua sama. Persoalan pertanahan merupakan kendala utama bagi para pengembang
dalam mengembangkan sebuah proyek. Hal itu sudah berlangsung lama dan
dikeluhkan oleh banyak pengembang khususnya di Sumatera Utara.
Berkaitan dengan hal di atas Ir. Tomi Wistan yang
sekarang menduduki jabatan sebagai Wakil Sekjen DPP REI, beliau menjelaskan
kepada Kakanwil BPN Sumatera Utara, semasa dia menjadi Ketua DPD REI Sumatera
Utara beliau telah membentuk Kelompok Kerja Pertanahan ( TIM Pokja Pertanahan
), menurut Tomi Wistan 40 % - 60 % masalah yang digeluti pengembang berkaitan
dengan pertanahan. Karena itu tidak salah jika banyak kawan – kawan pengusaha
yang tergabung di DPD REI Sumut mengeluhkan hal tersebut. Apalagi pembebasan
lahan untuk kebutuhan perumahan RST ( dulu RSH) Rumah Sederhana Tapak sekarang
namanya, sebagai pengembang yang membangun Rumah untuk Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) kita harus jeli jika membeli dan membebaskan tanah,
karena tanah di Sumatera Utara masih banyak tanah – tanah PTP yang masih
berlaku HGU, dan kalau bisa kita beli
tanah yang tidak bermasalah dan jelas alas haknya.” Ujar Tomi Wistan.
Setelah Ketua DPD REI Sumatera Utara yang di pimpin
oleh H. Umar Husin. SE. MM program kerja pertanahan yang telah berjalan di
teruskan oleh Umar Husin dengan Pokja pertanahan, dan terus menginventarisir
berbagai persoalan di daerah terkait masalah pertanahan , Tim Pokja pertanahan
DPD REI Sumatera Utara akan meninjak lanjutinya berbagai persoalan yang
dikeluhkan anggota DPD REI Sumut di daerah dengan meminta kepada Kakanwil BPN Sumatera Utara, bapak Ir. Raden
Muhammad Adi Darmawan.M. Eng. Sc agar mempasilitasi mengadakan pertemuan
langsung dengan Kakan BPN yang ada di daerah seperti Medan, Deli Serdang,
Binjai, Serdang Badagai, Sidempuan, Kisaran, Tebing Tinggi dan kalau bisa yang
ada di Sumatera Utara kakan BPNnya,” ujar H. Umar Husin. SE. MM yang pernah
menjabat di kanwil Bank Mandiri Medan.
Didalam pertemuan ini kawan – kawan merasa lega
karena tidak terlalu pormal tapi serius dalam pertemuan ini Victor Marbun. SE
Wakil Ketua yang membidangi organisasi memberikan masukan kami tetap
menjalankan prosudural apa yang telah ditetapkan BPN, tetapi kalau bisa jangan
diperlambat.
Dukungan Kakanwil BPN Sumut pada pertemuan dengan
DPD REI Sumatera Utara beliau secara lisan mendukung terbentuknya Tim Pokja
pertanahan yang dibuat oleh DPD REI Sumatera Utara dan akan mempasilitasi
rencana pertemuan dan dialog dengan BPN di daerah, saya prinsipnya setuju,
karena semua bertujuan baik.” Begini pesan saya agar DPD REI Sumatera Utara
membuatkan inventaris permasalahan yang ada pada anggota REI baik di daerah
maupun yang ada di Kota Medan, karena kita hari ini hanya pertemuan
silahturahmi dan perkenalan bukan membahas permasalahan. Begitu ujarnya.”
mengakhiri perbincangan ini. (rizal)